Puji Tuhan,, ini cerpen pertama yang bisa saya muat, sebenary banyak cerpen yang saya buat, tapi baru pertama ini yang selesai. Selamat membaca.
“Pokoknya aku harus jadi orang yang sukses, terkenal, dan terpandang, tidak seperti sekarang”. Itulah keinginan Matt anak kampung yang mulai tidak tahan dengan hidup susah. Akhirnya dengan bermodalkan sebuah gitar peninggalan ayahnya, Matt nekat pergi ke kotauntuk mengubah nasib. “Tak apa-apa aku jadi pengamen dulu, kesuksesan kan dimulai dari hal kecil, banyak juga artis-artis sekarang yang dulunya hanya seorang pengamen” Benaknya.
Matt pun mulai menjalani hidupnya di kota besar dengan jadi pengamen, dia menyewa kamar kos kecil dan membayar dengan uang yang dia kumpulkan di kampung, dan ditambah uang pemberian ibunya, memang tidak terlalau banyak, tapi cukup untuk untuk membayar kos 3 bulan dan untuk makannya beberapa minggu, selebihnya dia memakai uang dari hasil mengamen.
Hari-hari pun dilewati, dia sering diusir saat ngamen, jatuh dari bis, hasil gamen yang kurang, di kejar-kejar orang, dan masih banyak lagi. Begitulah hidupnya sehari-hari.
Hingga suatu pagi, saat dia sedang mengamen di bis, ada sosok gadis manis yang sedang memperhatikan Matt waktu dia ngamen, kelihatannya gadis tersebut sangat menikmati suara petikan gitar dan suara dari Matt. Matt pun memperhatikan hal tersebut, memang dia tahu wajahnya lumayan ganteng, suaranya juga bisa dikatakan bagus walau masih belum menguasai teknik-teknik bernyanyi yang baik dan benar. Tapi dia hanya seorang pengamen, tak pantas seorang gadis cantik seperti dia memperhatikan Matt. Itulah yang muncul di benak Matt. Matt pun melanjutkan kerjanya, Matt mengambil topinya dan keliling bis untuk meminta ‘’bayaran’’ atas hibruan yang telah dia berikan. Saat
Tiba di depan gadis itu, dia memberikan uang lima puluh ribu rupiahdan berkata, “Suara kamu bagus sekali”, “Wah, mbak tidak kebanyakan uangnya” kata Matt. “ Tidak apa-apa, kan kamu nyanyinya bagus” kata gadis tersebut. Matt tersenyum dan berkata,
“ Makasih yah mbak, Tuhan memberkati.”
“Sama-sama. Mari, duduk di sini. Nama saya Becca.”
“Saya Matt, mau kemana mbak?”
“Jangan panggil mbak dong,kedengaran tua, panggil Becca saja, aku mau ke kampus.”
“oh. Becca, kampusnya dimana?”
Mereka pun berbincang-bincang sampai akhirnya Becca turun, dan Matt melanjutkan pekerjaan. Mereka pun sering bertemu di bis secara kebetulan.
Suatu hari mereka bertemu lagi di bis, sepert biasa Matt sedang ngamen dan Becca baru pulang dari kuliah. Becca pun mengajak Matt untuk makan siang di sebuah Cafe. Dan saat di cafe mereka berbincang-bincang,
“Matt, kamu mau tidak gabung di band teman aku? Mereka sedang mencari vokalis yang jago juga main gitar”
“Kenapa?”
“Gini,vokalis mereka sudah keluar, mereka kan band yang lumayan terkenal di kota ini. Gimana? Mau? Kamu kan cocok sekali.”
“Mh. Kalau ditolak bagaimana?”
“ Coba dulu dong!”
“Ia deh”
Becca pun mengajak Matt ke studio tempat teman Becca latihan, dan Matt pun langsung diterima. “Wah, senangnya awal yang baik nih untuk mencapai sukses, Amin.” Benaknya. Saat Matt bergabung di band tersebut, dia mulai berhasil,dia sudah bisa menyewa rumah,dan beli motor yang bagus. Kehadiran Matt di band tersebut sangat berpengaruh, karena fans-fans band tersebut semaki banyak, karena tertarik dengan suara Matt. Jadwal manggungnya juga semakin banyak.
Matt sangat senang karenamimpi-mimpinya dulu sudah mulai tercapai, walau belum sepenuhnya. Penampilannya mulai keren dan dia semakin terkenal.
Becca pun sangat senang, temannya ini bisa berhasil karena dia. Matt pun bermaksud menyatakan perasaannya pada Becca yang dia rasakan pada saat mereka bertemu di bis. Dia mengajak Becca untuk datang menonton saat dia manggung, dan saat dia
selesai menyanyikan sebuah lagu, dia mengajak Becca naik ke atas panggung dan menyatakan perasaannya pada Becca di depan banyak orang, dan Becca pun menerima Matt sebagai kekasihnya. Karena Becca juga merasakan hal yang sama saat mendengar suara Matt pertama kali.
Mereka melewati hari-hari mereka bersama, dan mereka sangat menyayangi.Karir Matt pun makin beranjak naik, bandnya semakin populer, dia menjadi sukses, memiliki rumah sendiri, punya mobil, dan uang yang banyak. Matt pun sering mengirim uang pada ibunya di kampung, ibunya sangat bangga padanya, itu semua berkat dukungan kekasihnya yang sangat dia sayangi. Becca sangat mendukung karir Matt, dia selalu menemani dimana pun Matt manggung. Tak terasa sudah tiga tahun mereka menjalin hubungan.
Hingga Suatu hari sebelum hari Valentine, Becca meminta Matt untuk menemaninya jalan pada besok hari, tapi Matt menolak karena ada jadwal manggung, karena besok hari spesial jadi besok jadwalnya padat.
“Matt, aku selalu dukung kamu, tapi aku mohon, kali ini saja aku ingin jalan berdua dengan kamu di hari spesial, kita kan tidak pernah jalan berdua di hari istimewa seperti ini, kamu selalu sibuk”
“Tidak bisa Becca, aku ada job besar besok, dan itu sangat penting untukku” kata Matt.
“oke kalau begitu, kamu pilih mana, jalan denganku atau manggung?”
Itu sangat berat buat Matt, namun dia ingat kalau dulu dia ingin berhasil dan kalau ingin berhasil dia harus manggung besok. Walau harus korbankan orang yang dia sayang yang menjadi sumber kesuksesannya.
“Maaf Becca, ini memang pilihan yang berat, tapi aku harus memilih manggung besok, karena ini adalah mimpiku dari dulu”
“Sudah ku duga, berat buat kamu untuk merelakan pekerjaanmu sekali saja dan lebih memilih meninggalkan aku, makasih yah untuk tiga tahun yang telah kita lalui bersama dan harus berakhir seperti ini.’’ Kata Becca dengan kecewa.
Becca langsung pergi meninggalkan Matt sambil menetaskan air mata.
Beberapa saat kemudian terdengar bunyi HP Becca yang ternyata SMS dari Matt, “ Becc, aku tahu kamu sedih sekali,aku menyesal, padahal aku bisa seperti ini karena kamu. Maaf Becca.”
“Ia, aku tahu itu penting buat kamu, Sebenarnya kalau kamu memilih aku, aku akan izinkan kamu manggung.
Aku Cuma mau tes gimana besar pengorbanan kamu, tapi ternyata jawabanmu sangat mengecewakan.”
Saat Matt membacanya, dia langsung merasa sangt lemas tak sanggup menahan kesedihannya. Dia sudah mengecewakan orang yang telah mendukung dan membuatnya berhasil,dia sangat menyesal, dia begitu egois, tega merelakan orang yang sangat menyayanginya hanya karena kepentingan sendiri,padahal Becca hanya menginginkan hal kecil, tak sebanding dengan apa yang dia lakukan pada Matt sejak dulu. Apalagi Becca ternyata hanya ingin tes, dia sudah gagal, tiga tahun bersama harus berpisah dengan sia-sia.
Besoknya Matt menerima SMS dari temannya bahwa manggung hari ini dibatalkan karena terjadi suatu kesalahan. Dia pun semakin sedih dan menyesal karena pilihan yang dia pilih ternyata pilihan yang salah, sekali lagi dia harus termenung dan menyesali kesalahaanya.
Dia telah mengorbankan orang yang menjadi sumber kesuksesannya, dia berharap Becca dapat memaafkannya dan dapat memulai lagi dari awal. Dia tidak menyangka akan jadi seperti ini. Kini dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kini Matt sadar, bintangnya ada pada Becca yang harus dia capai.
-TAMAT-
